Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan BPJS Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru Tangerang Selatan
DOI:
https://doi.org/10.58185/j-mestahat.v1i1.67Kata Kunci:
SikapTenagaKesehatan, Informasi/Promosi BPJS Kesehatan,DiagnosisPenyakitAbstrak
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dan melihat faktor yang paling dominan terhadap Pemanfaatan BPJS Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang bersifat cross sectional, sebanyak 150 sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian dengan analisis bivariat menunjukkan bahwa diketahui nilai p-value umur (0,003), diagnosis penyakit (0,018), sikap tenaga kesehatan (0,000), informasi/promosi BPJS Kesehatan (0,035), jenis kelamin (0,306), pendidikan (0,182), jumlah anggota keluarga (0,885) dan pendapatan (0,110). Setelah dianalisis multivariat hasil menunjukkan nilai OR pada pendapatan (0,584), diagnosis penyakit (2,130), sikap tenaga kesehatan (6,090), informasi/promosi BPJS Kesehatan (5,788), umur (3,886) dan pendidikan (1,446). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan BPJS Kesehatan adalah Umur, Diagnosis Penyakit, Sikap Tenaga Kesehatan dan Informasi BPJS Kesehatan. Faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan BPJS Kesehatan adalah Sikap Tenaga Kesehatan. Saran untuk puskesmas dalam rangka meningkatkan pemanfaatan BPJS Kesehatan, petugas puskesmas diberikan pelatihan tentang service excellent dalam peningkatan mutu agar bisa melaksanakan pelayanan secara optimal dan meningkatkan kegiatan sosialisasi terkait program JKN dengan cara mengintegrasikan kedalam kegiatan masyarakat agar lebih banyak yang tertarik pada program JKN.
Unduhan
Referensi
World Health Organization and the International Bankfor Reconstruction and Development/The World Bank, Tracking Universal Health Coverage:2017 GlobalMonitoring Report. 2017:Switzerland.
World Health Organization. What is universal health coverage? 2014. Available from:http://www.who.int/features/qa/universal_health_coverage/en/. Accessed 04 April 2019
Azwar, Azrul. 1996. “Pengantar Administrasi Kesehatanâ€. Jakarta; Binarupa Aksara.
Tasya, N., Andriany, P., dan Herwanda. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Journal Caninus Dentistry, 1(4):54-6
Wijono, Sutarto. 2010. Psikologi Inustri dan Organisasi. Kencana : Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Allcock et al. 2019. Sociodemographic patterns of health insurance coverage inNamibiaâ€.International Journal forEquityin Health. 18(16). Online, Tersedia: https://doi.org/10.1186/s12939-019-0915-4 diakses pada 22Mei 2019.
Irawan, B. dan Ainy, A. (2018) “Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Kerja Puskesmas Payakabung Kabupaten Ogan Iilirâ€, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018,9(3):189-197.DOI:https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.3.189-197 Available onlineathttp://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm.
Johar, dkk. 2017. “Access Inequity Health Insurance And The Role Of Supply Factorsâ€.TNP2K Working Paper I. http://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/working-paper-access-inequity-health-insurance-january-2018.pdf
Kim H-K, Lee M, Factors Associated with Health Service Utilization Between the Years 2010 and 2012 in Korea: A Panel Studying Using Andersen’s Behavioral Model , Osong Public Health Res Perspect (2015),http://dx.doi.org/10.1016/j.phrp.2015.11.007
Quimbo S, Florentino J, Peabody JW, Shimkhada R, Panelo C, et al. (2008) Underutilization of Social Insurance among the Poor: Evidence from the Philippines. PLoS ONE 3(10): e3379.doi:10.1371/journal.pone.00033